Rabu, 05 November 2008

SMS DARI PRESIDEN RI

SMS DARI PRESIDEN RI
Apa Maksudnya?

’Siapa ini?’ itu pertanyaan yang pertama terlintas di kepala saya ketika menerima SMS bertulis PRESIDEN RI. Iya. Siapa ini yang iseng. Jelas, pertama saya tak percaya jika SMS itu ’benar-benar dari Presiden RI’. Entah kenapa.. Mungkin saya merasa sudah sekian lama institusi kepresidenan kita memancarkan aura monarki dan represi. dan kesan itu tidak mudah berubah atau hilang walaupun setelah bergulirnya reformasi.

Bahkan ketika Presiden nonton film Ayat-ayat Cinta sama Laskar Pelangi di bioskop, saya tak begitu saja berkagum-kagum. itu hanya proyek pencitraannya beliau saja untuk pemilu berikutnya begitu pikir saya.

meskipun patut di apresiasi bahwa presiden mau ikut nonton film anak negeri. karena dulu-dulu mana pernah kita bayangin seorang Presiden nonton film di bioskop. Lha coba deh bayangin Pak Harto atau Bu Mega nonton film di bioskop? Kan kaya ga cocok gituh.... (kalau Gus Dur sama pak Habiebie sih mungkin saja, tapi beliau paling lebih senang nonton Ketoprak Humor the movie sama Jimie Nutron :-) )

Tapi setelah membaca isi pesan yang tertulis, saya sedikit percaya bahwa mungkin itu benar dikirim oleh intitusi kepreidenan kita. Seenggaknya seseorang yang punya kuasa atau punya uang lah. Karena siapa yang ujug-ujug bisa menampilkan ”PRESIDEN RI” pada layar inbox dan SMS-nya tanpa sebuah nomor pengirim. Baiklah agar lebih mudah membayangkan kita baca isinya bersama-sama: ”Narkoba menghancurkan masa depan generasi muda. Berhenti menggunakan narkoba sekarang juga. Jangan biarkan masa depan kalian gelap dan tanpa harapan. Dari Presiden SBY.”
Tentu SBY disana bukan berarti Surabaya tapi Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI kita saat ini.

Tapi benarkah itu dari HP presiden SBY sendiri dan atau beliau sendiri yang mengirimkan. Tentu tidak. Saya tak bisa membayangkan bila seorang Presiden yang kerjanya sangat super sibuk ngurusin orang se-Indonesia masih sempat kirim sms ke-ribuan atau bahkan jutaan nomor HP. Karena saya yakin bukan cuma saya saja yang dikirimi SMS tersebut. Kalau atas intruksi beliau, mungkin bisa saja atau bisa..

Pertanyaan yang datang dan terus menggelitik adalah dari mana SBY dapat nomor HP saya? Mungkin di random. Lalu pola random apa yang digunakan sehingga nomor saya terpilih (catatan saya menggunakan layanan operator yang tidak begitu terkenal)? Apa 17 tahun ke atas? Atau dengan klasifikasi yang pada April 2009 nanti berusia 17 tahun sampai dengan 28 tahun? Atau yang bikin saya ngeri dan lebih ngeri lagi SMS itu memang dikirimkan kepada para pengguna Narkoba. Nahh...!!! bila iya, berarti salah kirim donk :-).

Pertanyaan lain yang muncul adalah apa maksud dari kirim SMS tersebut? Gak mungkin kan kirim beribu-ribu, atau bahkan berjuta-juta SMS tanpa maksud dan tujuan tertentu. (Kecuali jika presiden tak punya kerjaan lagi kecuali ngirimin SMS. Tapi kan ga mungkin). Apa mungkin untuk menyadarkan lalu menghentikan para pengguna narkoba agar berhenti menggunakan narkoba. Seenggaknya ada yang kepikiran bahwa bila ditegur oleh Presiden mungkin akan di dengarkan lah nasehatnya lalu dengan sadar pengguna itu berhenti nge-drugs. Tapi ko jawaban tersebut kurang sreg ya?
Ah... entahlah.

Mungkin jawabannya, seperti kata teman saya, adalah presiden memberikan perhatian. Seperti ketika beliau nonton film ”Ayat-ayat Cinta” dan Laskar Pelangi”, beliau memberikan apresiasi terhadap karya anak bangsa..
Yah... semoga saja memang benar-benar ”perhatian” yang diberikan oleh Presiden atas kekhawatiran terhadap kondisi anak bangsa. Bukan yang lain. Bukan hanya membangun sebuah citra semata. mementingkan bungkusan daripada isi...

Bravo Indonesia!!

0 komentar :